Kamis, 24 Oktober 2013

PENGANTAR BISNIS INFORMATIKA # 2

Corporate Information Management


PENDAHULUAN

Pada tulisan ini saya akan membahas mengenai Corporate Information Management (CIM) atau dalam bahasa Indonesianya Manajemen Informasi Perusahaan. Pastinya di setiap perusahaan memiliki dan membutuhkan berbagai informasi yang diperlukan demi kelangsungan berjalannya suatu unit usaha. Kemudian informasi tersebut pastinya juga ada yang mengatur dan mengelola dengan baik agar bisa terjaga secara utuh, terstruktur, dan aman. Jadi, setiap bentuk kelompok usaha membutuhkan pemimpin dan arahan untuk mencapai sasaran. Dalam perusahaan, orang yang memimpin disebut manajer atau administrator utama. Manajer bertanggung jawab merencanakan, mengorganisir, mengontrol semua sumber daya dan mengarahkan orang ke dalam organisasi yang produktif dan bersatu. Manajemen merupakan proses yang melibatkan semua kegiatan pengambilan keputusan, koordinasi upaya kelompok, dan kepemimpinan. Fungsi manajemen adalah menggabungkan sumber daya manusia, materi, uang, metode, mesin, dan moral untuk mencapai tujuan perusahaan. Fungsi manajemen mencakup faktor ekonomi, sumber daya manusia dan materi, dan mengarahkan orang. Kegiatan manajemen dilakukan oleh berbagai tingkat organisasi, dari presiden sampai supervisor. Jabatan manajer bervariasi tergantung pada sifat kerja dan tanggung jawab.

Ketika mengembangkan strategi manajemen informasi dalam sebuah perusahaan, hal ini berguna untuk mempertimbangkan kebutuhan informasi pada tiga tingkat:
1. perusahaan (Corporate).
2. tim, divisi, unit bisnis, dll.
3. individu.
Kebutuhan dari masing-masing tiga tingkatan harus dipenuhi jika solusi yang terkoordinasi dan efektif ingin dipertahankan dalam jangka panjang.
TEORI

a. Perusahaan (Corporate)
Di bagian atas adalah informasi perusahaan yang berguna untuk seluruh organisasi. Informasi global ini secara umum cukup baik ditangani oleh intranet perusahaan (bahkan jika intranet itu sendiri perlu ditingkatkan). Contoh informasi perusahaan termasuk kebijakan dan prosedur, informasi SDM, formulir online, direktori telepon, dll. Menariknya, mungkin ada jumlah informasi benar-benar global, dan mungkin tidak memberikan manfaat bisnis.

b. Tim, divisi, dan unit bisnis

Tingkat tengah adalah mungkin yang paling menarik, karena mencakup semua informasi bersama dalam tim, divisi, unit bisnis, dll Informasi ini mungkin penting untuk kegiatan sehari-hari kelompok, tetapi kepentingan sedikit sisanya organisasi. Contohnya termasuk dokumentasi proyek, unit bisnis konten yang spesifik, notulen, dll. Tingkat ini umumnya mendapat pelayanan yg kurang baik dalam organisasi, meskipun berbagai perangkat semakin sering digunakan untuk mengatasi kebutuhan informasi tim. Hal ini juga diakui bahwa pada tingkat ini adalah informasi yang mungkin menjadi yang paling berharga, dalam hal mendorong kegiatan sehari-hari organisasi.

c. Individu

Pada tingkat terendah adalah kebutuhan informasi pribadi staf di seluruh organisasi. Contohnya termasuk korespondensi (baik internal dan eksternal), laporan dan spreadsheet. Di kebanyakan organisasi, staf harus mengandalkan e-mail untuk memenuhi kebutuhan informasi manajemen. Sementara staf umum mengakui kekurangan informasi dari e-mail, mereka memiliki beberapa pendekatan atau teknologi lain yang mereka miliki. Perhatikan bahwa beberapa organisasi (seperti perusahaan konsultasi) sangat bergantung pada manajemen informasi pribadi di antara staf mereka.

DEFINISI
Corporate Information Management atau dalam bahasa Indonesia berarti Sistem Informasi Manajemen (SIM). Anda pasti pernah mendengarnya. Dalam bayangan mungkin berhubungan dengan perusahaan-perusahaan. besar. Pendapat ini memang tak salah, namun SIM juga tak hanya sering digunakan oleh perusahaan, lembaga pendidikan seperti universitas juga menggunakan SIM. SIM adalah serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi yang secara rasional mampu menstransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan . Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Dalam teori SIM, komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan computer. Bagaimanapun untuk melakukan koordinasi dalam SIM akan lebih terbantu jika melibatkan computer. Berbagai perusahaan kini memerlukan SIM. Dengan pengelolaan SIM yang tepat, tentunya perusahaan berikut akan berkembang. Namun meskipun telah mengeluarkan biaya yang besar, pengembangan SIM pada suatu perusahaan tidak berhasil. Oleh karena itu diperlukan evaluasi apa sajakah yang dapat menyebabkan kegagalan pada pengembangan SIM tersebut.

KONSEP CORPORATE INFORMATION MANAGEMENT
Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sitem informasi. Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub-sistem, dimana sub-sistem tersebut mendukung tercapainya sasaran Sistem Informasi Manajemen dan organisasi sebagian dari sub-sistem berperan hanya dalam satu kegiatan atau lapisan manajemen, sementara yang lainya berperan ganda.
Sistem Informasi Manajemen di koordinasikan secara terpusat untuk menjamamin bahwa data yang di proses dapat di operasikan secara terencana dan terkoordinasi. Semuanya untuk menjamin bahwa informasi melewati dan menuju sub-sistem yang diperlukan, serta menjamin bahwa sistem informasi bekerja secara efisien.
Sistem Informasi Manajemen mentransformasikan data kedalam informasi. Apabila data diolah dan berguna bagi manajer untuk tujuan tertentu, maka ia akan menjadi informasi.
Sistem Informasi Manajemen sesuai dengan gaya manajer Sistem Informasi Manajemen dikembangkan lewat pengenalan atas sifat dan gaya manajerial dari personil yang akan menggunakannya. Para perancang sistem apabila akan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen hendaknya mempertimbangkan faktor manusiawi dengan cermat. Apabila tidak demikian, maka sistem yang dihasilkan tidak efektif.

KARAKTERISTIK
1. Merupakan salah satu dari 5 sub sistem dalam CBIS (Computer Based Information System/Sistem Informasi Berbasis Komputer).
2. Merupakan tujuan untukmempertemukan seluruh informasi yang diperlukan oleh manajer pada semua tingkat organisasi.
3. Merupakan seluruh fungsi sistem informasi didalam suatu sub sistem input, database dan sub sistem output.
Memberikan gambaran terhadap atitude eksekutif dengan penyediaan komputer untuk membantu pemecahan masalah organisasi.


Analisa

CIM (Corporate Information Management) jika diartikan kedalam bahasa Indonesia adalah Manajemen Informasi Perusahaan. Menurut artikel yang telah saya baca bahwa Manajemen Informasi Perusahaan adalah suatu proses dari:

1) Membuat Ide Strategis
Korporasi menghadapi informasi dari massa yang dihasilkan. Sebuah kekayaan potensi untuk mengidentifikasi tren perubahan penting bagi organisasi yang tersembunyi dalam berbagai sumber informasi eksternal. CIM bertugas untuk mengidentifikasi kredibel dan relevan sumber informasi eksternal dan membangun sistem serta merenspon tren bisnis yang akan muncul dan memberikan informasi yang diinterpretasikan untuk respon tindakan yang tepat.
2) Perencanaan utuk kebutuhan masa depan
Perubahan telah menjadi bagian dari bisnis. Sebagian besar perubahaan korporasi memiliki berbagai proyek untuk mendorong inisiatif bisnis baru. Ketika sebuah proyek mengubah cara bisnis melakukannya hampir selalu menyiratkan bahwa akan ada kebutuhan informasi baru. Sebuah proses bisnis baru yang perlu dipantau dan informasi yang diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan. Inisiatif baru selalu menimbulkan sebuah resiko. Kunci keberhasilan pelaksanaan inisiatif strategis adalah untuk merencanakan terlebih dahulu untuk memebuhi kebutuhan informasi baru.
3) Meningkatkan nilai utilitas informasi yang tersedia
Bisnis haruslah didukung oleh siklus hidup informasi. Mendefinisikan informasi yang diinginkan, informasi ditangkap, informasi didistribusikan ke titik kebutuhan dan akhirnya informasi tersebut didistribusikan ke titik pengambilan keputusan. Nilai utilisat informasi didasarkan pada apakah informasi yang meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses operasional. Utility sering merupakan fungsi dari relevansi, akurasi, kelengkapan dan ketepatan waktu dengan yang mana informasi ini tersedia di titik kebutuhan nilai utilitas informasi. Namun lebih dari relevansi akurasi karena tergantung pada seberapa baik orang dilengkapi untuk menggunakan informasi. Manajemen informasi perusahaan harus memastikan bahwa proses berada di tempat untuk memastikan bahwa kualitas tinggi lahan informasi di tangan orang-orang berkualitas tinggi. Pada dasarnya CIM menjamin proses bisnis dialog perbaikan berkesinambungan antara bisnis dan Teknologi Informasi untuk memastikan informasi yang tepat tersedia untuk mengamankan kelancaran proses bisnis
4) Menghilangkan informasi yang berlebihan
Kelemahan dari era informasi adalah kelebihan informasi. DI hampir setiap organisasi masih ada perangkat lunak berjalan dan membuat laporan yang tidak ada orang yang tertarik. CIM harus mengidentifikasi informasi apa yang benar-benar dibutuhkan dalam bisnis ini dan informasi apa yang seharusnya tidak lagi diberikan. Dengan mengelola sumber-sumber informasi yang telah menjadi berlebihanbiaya teknologi informasi dapat dikurangi.
5) Memastikan legalitas terhadap undang-undang
Legislasi adalah penangkapan dengan kekhasan era informasi. Legislasi menuntut bahwa suatu perusahaan melindungi informasi klien terhadap penyalahgunaan. Undang-undang lainnya adalah di tempat untuk emngamankan hak pemegang saham untuk memiliki akses ke informasi yang berkualitas untuk membuat keputusan investasi. CIM harus terus-menerus menginterpretasikan persyaratan hukum dan memastikan bahwa semua langkah berada di tempat untuk memastikan kepatuhan terhadap undang-undang.
6) Meningkatkan laba atas investasi di teknologi informasi
Pengembalian investasi menunjukkan peningkatan jumlah pendapatan yang dihasilkan, penurunan biaya teknologi informasi dan pengurangan risiko bisnis. CIM memastikan bahwa setiap potensi sumber daya teknologi informasi adalah sepenuhnya dieksploitasi oleh bisnis. Sebuah value driver utama bagi CIM adalah untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh informasi di perusahaan dengan memastikan bahwa informasi yang cukup terlindung dari penyalahgunaan dan pelecehan.

FUNGSI
Didalam SIM ini terdapat beberapa fungsi yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan, diantaranya :
1. Pencarian data
2. Penginformasian data kepada user (dapat berupa report text, dalam bentuk tabel, atau dalam bentuk grafik)
3. Penyimpanan data
Dengan adanya SIM ini, sebuah perusahaan mengharapkan suatu sistem yang dapat bekerja secara cepat dan akurat sehingga produktivitas kerja di perusahaan lebih meningkat. Yang perlu diingat bahwa jangan sampai keberadaan sistem tersebut justru menimbulkan masalah baru didalam perusahaan.
Setelah diperkenalkan konsep pemograman visual, sebuah SIM dapat dibuat dengan mudah dan pihak pengguna pun tidak mengalami kesulitan untuk mengoperasikannya.
Bahasa pemograman yang digunakan dalam perancangan SIM pada tugas akhir ini adalah PHP. Sedangkan bahasa pendukung bagi program yag dibuat adalah MySQL, yaitu sebuah bahasa pemograman yang digunakan dalam sebuah konsep database.

Referensi
[1] http://chanisia.wordpress.com/2010/01/01/sistem-informasi-pada-perusahaan/
[2] http://en.wikipedia.org/wiki/Management_information_system
[3] http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=25%3Aindustri&id=251%3Asistem-informasi- manajemen&option=com_content&Itemid=15
[4] http://lily.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8353/pertemuan5_6.pdf
[5] http://it.toolbox.com/blogs/enterprise-design/the-six-dimensions-of-corporate-information-management-14790
[6] http://materibelajar.wordpress.com/2009/05/21/konsep-manajemen-informasi/
[7] http://piikart.blogspot.com/2010/10/cim-corporate-information-management.html

Minggu, 13 Oktober 2013

PENGANTAR BISNIS INFORMATIKA #

E-BUSINESS DAN E-COMMERCE


PENDAHULUAN

Pada eraglobalisasi ini internet telah membuat interaksi bisnis menjadi multi aspek. Saat ini semua orang dapat melakukan bisnis, seperti membeli sesuatu, melakukan transaksi jual beli dengan memanfaatkan fungsi – fungsi bisnis melalui interet. Dengan adanya internet ini konsumen dan pengelolan bisnis dapat melakukan transaksi dimana pun selama terkoneksi dengan internet.Istilah E-Business dan E-Commerce seringkali digunakan untuk proses yang sama. Namun demikian, meskipun saling berhubungan keduanya memiliki arti yang berbeda. E-Business merupakan kegiatan bisnis di internet yang tidak saja meliputi pembelian, penjualan dan jasa, namun E-Business juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis (baik individual maupun instansi). E-Commerce merupakan transaksi bisnis melalui internet kegiatan ini meliputi pembelian dan penjualan barang atau jasa. Penggunaan media elektronik untuk melakukan perniagaan / perdagangan seperti.
- Telepon
- Fax
- ATM
- Handphone
- SMS
- Banking : ATM phone banking, internet banking


TEORI

a. E-Business
E-bussss (Inggris: Electronic Business, atau "E-business") dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusahaan IBMini, sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan teknologi Internet. E-bisnis memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-bisnis juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.Dalam penggunaan sehari-hari, e-bisnis tidak hanya menyangkut e-dagang (perdagangan elektronik atau e-commerce) saja. Dalam hal ini, e-dagang lebih merupakan sub bagian dari e-bisnis, sementara e-bisnis meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasukpemasaran Internet (e-pemasaran). Sebagai bagian dari e-bisnis, e-dagang lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-dagang mempunyai goal untuk menambah revenu dari perusahaan. Sementara itu, e-bisnis berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-bisnis memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet,intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.

E-Business merupakan kegiatan bisnis di internet yang tidak saja meliputi pembelian, penjualan dan jasa, namun E-Business juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis (baik individual maupun instansi). E - business bukan hanya pemasaran, pembelian dan penjualan melalui internet, tetapi juga meningkatkan kinerja bisnis melalui konektivitas untuk meningkat kan pelayanan dan mengurangi biaya, serta membuka jalur baru dan mentransformasi persaningan baru. Sasaran dari e-business adalah pasar secara elektronis atau sering disebut market. Menurut Forrester Research, telah terjadi perkembangan yang sangat fantastis terhadap jumlah komputer yang terhubung dalam Internet, termasuk penggunanya. E - business market ini menyimpan peluang omset yang besar yang dapat diperebutkan oleh para pebisnis.
· Produk yang berupa informasi, misalnya koran, majalah, jurnal, dan lain- lain.
· Produk hiburan, misalnya film, poster, kalender, dan lain-lain
· Produk simbol, misalnya tiket pesawat, tiket kereta, reservasi hotel, dan lain-lain.
· Produk jasa misalnya pendidikan, telemedicine, konsultasi jarak jauh dan lain-lain.
· Produk barang misalnya buku, bunga, komputer, dan lain-lain.
· Produk keuangan, misalnya tabungan, transaksi kliring, asuransi, dan lain-lain.


b. E- commerce

Pengertian E-Commerce
Definisi E-Commerce menurut Laudon & Laudon (1998), E-Commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan computer sebagai perantara transaksi bisnis. E-Commerce atau yang biasa disebut juga dengan istilah Ecom atau Emmerce atau EC merupakan pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan transmisi Electronic Data Interchange (EDI), email, electronic bulletin boards, mesin faksimili, dan Electronic Funds Transfer yang berkenaan dengan transaksi-transaksi belanja di Internet shopping, Stock online dan surat obligasi, download dan penjualan software, dokumen, grafik, musik, dan lain-lainnya, serta transaksi Business to Business (B2B). (Wahana Komputer Semarang 2002). Sedangkan definisi E-Commerce menurut David Baum (1999, pp. 36-34) yaitu: E-Commerce is a dynamic set of technologies, applications, and bussines process that link enterprises, consumers, and communities through electronics transactions and the electronic exchange of goods, services, and informations. Diterjemahkan oleh Onno. W. Purbo: E-Commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelavanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik.

Definisi dari E-Commerce menurut Kalakota dan Whinston (1997) dapat ditinjau dalam 3 perspektif berikut:
1. Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan elektronik lainnya.
2. Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi dari teknologi yang menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
3. Dari perspektif layanan, E-Commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.
4. Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya.

Jenis-jenis E-Commerce
Kegiatan E-Commerce mencakup banyak hal, untuk membedakannya E-Commerce dibedakan menjadi 2 berdasarkan karakteristiknya:
1. Business to Business, karakteristiknya:
• Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama.
• Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati bersama.
• Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk mengirimkan data.
• Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
2. Business to Consumer, karakteristiknya:
• Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secra umum pula.
• Servis yang digunakan juga bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.
• Servis yang digunakan berdasarkan permintaan.
• Sering dilakukan sistim pendekatan client-server. (Onno W. Purbo & Aang Arif. W; Mengenal E-Commerce, hal 4-5)

Tujuan Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis
Tujuan suatu perusahaan menggunakan sistim E-Commerce adalah dengan menggunakan E-Commerce maka perusahaan dapat lebih efisien dan efektif dalam meningkatkan keuntungannya.

Mantaat Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis
Manfaat dalam menggunakan E-Commerce dalam suatu perusahaan sebagai sistem transaksi adalah:
a. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
Transaksi on-line yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli produk yang dijual hanya dengan melalui media computer dan tidak terbatas jarak dan waktu.
b. Menurunkan biaya operasional (operating cost).
Transaksi E-Commerce adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya diprogram di dalam komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, beban gajiyang berlebihan, dan lain-lain tidak perlu terjadi.
c. Melebarkan jangkauan (global reach).
Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas tempat dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan media perantara komputer.
d. Meningkatkan customer loyalty.
Ini disebabkan karena sistem transaksi E-Commerce menyediakan informasi secara lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih sendiri produk yang dia inginkan.
e. Meningkatkan supply management.
Transaksi E-Commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional pada perusahaan terutama pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia sehingga untuk lebih menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem supply management yang baik harus ditingkatkan.
f. Memperpendek waktu produksi.
Pada suatu perusahaan yang terdiri dari berbagai divisi atau sebuah distributor di mana dalam pemesanan bahan baku atau produk yang akan dijual apabila kehabisan barang dapat memesannya setiap waktu karena on-line serta akan lebih cepat dan teratur karena semuanya secara langsung terprogram dalam komputer.

Pernyataan-pernyataan Onno W. Purbo di atas juga didukung oleh permyataan Laura Mannisto (International Telecommunication Union, Asia and the Future of the World Economic System, 18 March 1999, London), yaitu:
a. Ketersediaan informasi yang lebih banyak dan mudah diakses Ketersediaan informasi produksi dan harga dapat diakses oleh pembeli, penjual, produsen dan distributor.
b. Globalisasi Produksi, distribusi dan layanan konsumen : jarak dan waktu relatif lebih pendek, sehingga perusahaan dapat berhubungan dengan rekan bisnis di lain negara dan melayani konsumen lebih cepat. Produsen dapat memilih tempat untuk memproduksi dan melayani konsumen tidak tergantung dimana konsumen itu berada. Perusahaan yang berada di negara berpendapatan rendah dapat mengakses informasi dan membuat kontak bisnis tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi.
c. Mengurangi biaya transaksi dengan adanya system order, pembayaran dan logistik secara online dan otomatis.

Ancaman Menggunakan E-Commerce (Threats)
Threats merupakan kemungkinan-kemungkinan munculnya kejadian yang dapat membahayakan asset-aset yang berharga. Ada beberapa bentuk ancaman yang mungkin terjadi:
· System Penetration
Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system computer dapat dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya.
· Authorization Violation
Pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki seseorang yang berhak mengakses sebuah sistim. · Planting
Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi belum tentu legal di masa yang akan datang. · Communications Monitoring
Seseorang dapat mernantau semua infonnasi rahasia dengan melakukan monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan komunikasi.
· Communications Tampering
Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah jalan atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu banyak orang untuk memberikan infonnasi rahasia mereka secara sukarela.
· Denial of service
Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
· Repudiation Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja.

Ruang lingkup E-Commerce
Ø Electronic Business, merupakan lingkup aktifitas perdagangan secara elektronik dalam arti luas
Ø Electronic Commerce, merupakan perdagangan o9yang dilakukan secara elektronik, mencakup:
- Perdagangan Via internet
- Perdagangan dengan fasilitas web internet
- Perdagangan dengan sistem pertukaran data terstruktur secara elektronik

Jenis – jenis E-Commerce
1. Business to businnes (B2B)
2. Businness to CostuAmer (B2C)
3. Costumer to Costumer (C2C)
4. Government to Nation (G2N)


Analisa

E-Commerce merupakan transaksi bisnis melalui internet kegiatan ini meliputi pembelian dan penjualan barang atau jasa. E-commerce merupakan suatu tindakan melakukan transaksi bisnis secara elektronik dengan menggunakan internet sebagai media komunikasi yang paling utama(Robert E. Johnson). E-commerce berhubungan dengan penjualan, periklanan, pemesanan produk yang semuanya dikerjakan melalu iinternet. (Gary Coulter & John Buddemeir). E-Commerce merupakan kemampuan untuk melakukan bisnis secara elektronik melalui fax,telepon, dll. (Donna Perry). Sebagai contoh jika kita akan membeli suatu barang pada sebuah situs web, dan kita sebagai kostumer kegiatan yang dilakukan adalah :
1. Masukkan URL web e-commerce
2. Pilih kategori produk yang akan dicari
3. Jika sudah mendapatkan masukan pilihan kostumer kedalam keranjang belanja
4. Melakukan pembayaran, transaksi pembayar dilakukan dengan mentransfer sejumlah uang dari jumlah hasil transaksi ke kepada pengelola web tersebut.
5. Lakukan konfirmasi pembayaran dengan masuk pada halaman web tersebut
6. Setelah melakukan konfirmasi pembayaran maka barang akan dikirim ke alamat yang di cantumkan oleh kostumer.

Dengan adanya E-commerce memberikan manfaat seperti:
· Dapat menjual tanpa modal besar
· Memperluas jangkauan
· Mengurangi biaya produksi dan promosi
· Mengurangi biaya inventory
· Memudahkan konsumen memilih barang, 24 jam
· Mempercepat dan mempermudah transaksi



Referensi
[1] http://www.blog.jtc-indonesia.com/2010/05/perbedaan-antara-e-commerce- dengan-e.html
[2] http://ianspace.wordpress.com/2010/10/31/e-commerce-dan-e-business/
[3] Rachmat, Anton.E-Business and E-Commerce
[4] http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/e-commerse-definisi-jenis-tujuan.html